Pendampingan Rantai Pasok Petani Milenial melalui Pengembangan Desa Wisata berbasis Agrowisata Durian di Desa Gumawang

  • Feb 29, 2024
  • Desa Gumawang
  • BERITA

Salah satu kondisi yang dapat meningkatkan efektifitas rantai pasok pertanian yang dapat dilakukan yaitu dengan menarik konsumen dengan daya beli yang tinggi ke dalam daerah, sehingga produk pertanian lokal dapat terserap secara langsung tanpa harus melalui pihak lain untuk pemasaran ke luar daerah. Solusi terkait penyederhanaan rantai pasok pertanian yaitu dengan pengembangan wisata di Desa Gumawang menggunakan konsep desa wisata berbasis agrowisata. Desa wisata mampu mengurangi urbanisasi masyarakat dari desa ke kota karena banyak aktivitas ekonomi di desa yang dapat diciptakan. Dengan demikian, desa wisata juga mampu mengubah pola pikir generasi muda desa untuk menjadi petani milenial. Selain itu, desa wisata dapat menjadi upaya untuk melestarikan dan memberdayakan potensi budaya lokal dan nilai-nilai kearifan lokal yang ada di masyarakat.

Berdasarkan survei lapangan, di Desa Gumawang tidak ada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sebagai lembaga pengelola kawasan wisata dan salah satu komponen dari desa wisata. Desa wisata  dapat memengaruhi kenaikan harga jual, kualitas, dan kuantitas komoditas pertanian dan perkebunan. Padahal, peluang sektor pariwisata cukup prospektif. Selain sebagai salah satu penghasil pertumbuhan ekonomi pariwisata, sektor pariwisata diharapkan dapat berpeluang untuk dapat menjadi pendorong pertumbuhan sektor pembangunan lainnya, seperti sektor perkebunan, pertanian, perdagangan, perindustrian, dan lain-lain.

Anggaran memang persoalan yang sangat besar. Anggaran negara mungkin tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan desa diseluruh indonesia, untuk itu perlu adanya strategi lain dalam memecahkan masalah tersebut, tren yang berkembang saat ini adalah CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah harapan baru bagi alternatif biaya pembangunan, tetapi demikian pelaksanaannya yang berstandart ISO 26000 harus mengedepankan asas kepatutan, akuntabilitas dan transparansi dengan outcome nyata bagi pemberi manfaat dan juga penerima manfaat, bermanfaat bagi pemberi manfaat adalah program tanggung jawab Sosial (SR) harus memberikan profit tertentu bagi perusahaan untuk itu mengemas kegiatan dan juga program SR penting dimiliki oleh seluruh pemangku kepentingan yang ada, dari sekian banyak program “Desa Wisata” merupakan program yang dinilai paling baik untuk dilaksanakan.

Pada Rabu 21 Februari 2024, seorang mahasiswa KKN 118 UNS dari Program Studi Hubungan Internasional dengan semangat tinggi untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengadakan kegiatan “Inisiasi Pengembangan Desa Gumawang sebagai Desa  Wisata melalui Sosialisasi CSR Zayed Sustainability Prize”. Kegiatan ini ditujukan kepada Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala Dusun, pengurus PKK, pengurus Gapoktan, dan pengurus Kelompok Seni Barongan, serta pengurus Karang Taruna sebagai bentuk edukasi tentang CSR dan Desa Wisata, serta sumber dana alternatif selain dari dana desa.

 

Berkolaborasi dengan UP KKN UNS

Dalam kegiatan ini, Direktur Direktorat Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan (DRAK) UNS, Bapak Dr. SUTANTO, S.Si, DEA, datang bersama tim. Pemberian materi dilakukan oleh Bapak Dr. SUTANTO, S.Si, DEA dan dimoderatori oleh Bapak DR. Hery Widijanto SP, MP. Metode sosialisasi dilakukan secara diskusi interaktif dengan substansi sebagai berikut: penjelasan dari CSR, gambaran singkat tentang Zayed Sustainability Prize, pemberian sudut pandang baru kepada warga bahwa mahasiswa-mahasiswa KKN yang dikirimkan ke Desa Gumawang secara reguler setiap tahun merupakan wisatawan dan relawan. Selain itu, dibahas pula mengenai potensi-potensi Desa Gumawang yang dapat dikembangkan dalam program desa wisata. 

 

Kontribusi untuk Pengembangan Desa

Kegiatan ini berhasil memberikan dampak yang cukup besar. Program kerja ini berhasil menginisiasi UNS untuk akan mendampingi dan mendanai program pengembangan Desa Gumawang menuju Desa Wisata, serta akan membentuk Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Batang terkait hal tersebut. Bentuk dari pendampingan, pendanaan, dan kerja sama dengan Bappeda tersebut adalah melalui pengiriman mahasiswa-mahasiswa KKN pada periode Juli-Agustus 2024 untuk secara khusus menyusun program pengembangan sektor wisata Desa Gumawang.

 

Kesadaran Warga akan Potensi Desa

Kegiatan ini berhasil menumbuhkan kesadaran warga akan potensi-potensi yang ada di Desa Gumawang yang dapat dijadikan wisata, seperti wisata edukasi dan petik buah durian, wisata edukasi pembuatan emping melinjo, wisata swafoto di tengah hamparan terasering sawah, wisata air river tubing, wisata seni tradisional pertunjukkan Barongan, dsb. Selain itu, kegiatan ini dapat mendorong warga untuk aktif menyusun program dan kegiatan yang dapat memajukan sektor wisata di Desa Gumawang. Peserta yang hadir mulai memikirkan ticketing pemandangan alam yang dapat digunakan sebagai spot foto dan membuat paket wisata.

 

 

Oleh: Marianna Nur Lathifa (Mahasiswa S1 Hubungan Internasional)

Kelompok 118:

Arum Melati 

Ghulam Zakiyya Thoriqul Haq

Marianna Nur Lathifa

Naufal Iman Adzani

Ni Kadek Sathya Ningrum 

Ridwan Priyo Prayoga

Salsabila Andjani 

Shafira Dwi Pramesthy