Optimalisasi Pertanian masa kini melalui Yellow Trap sebagai perangkap hama bersama Petani Gumawang, Pecalungan, Batang dan KKN UNS 119 - Petani Milenial 2024

  • Mar 12, 2024
  • Desa Gumawang

Gumawang - Dalam bertani strategi pemupukan sangat penting sebagai salah satu cara optimalisasi pertanian, salah satunya dengan penggunaan Yellow Trap sebagai alat perangkap hama. Di Desa Gumawang, Kecamatan pecalungan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, sektor pertanian menjadi lapangan pekerjaan utama mengingat kondisi geografis yang sebagian besar merupakan ladang palawija. Desa Gumawang merupakan salah satu desa yang berada di selatan Pantai Utara Pulau Jawa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kendal. Pada periode Januari-Maret 2024, Universitas Sebelas Maret menerjunkan KKN Tematik dengan tema Petani Milenial yang akan berkolaborasi dengan para petani desa Gumawang dengan capaian Optimalisasi Pertanian Masa Kini : dengan Inovasi Pupuk dan Strategi Pemasaran.

Menurut Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.Si., menyampaikan tujuan KKN MBKM ini salah satunya adalah mendekatkan mahasiswa kepada masyarakat. “Supaya mahasiswa itu tahu kondisi sosial, budaya masyarakat serta potensi desa yang menjadi lokasi KKN. Apa yang ditemukan di lokasi KKN tersebut saya harap bisa diangkat dalam tulisan ilmiah atau dalam bentuk skripsi. Temukan suatu permasalahan dan pecahkan berdasarkan metode ilmiah sehingga pemecahannya bisa dalam bentuk inovasi.” terang Prof Yunus.

Berdasarkan tema kelompok 119 – Petani Milenial yaitu “Optimalisasi Pertanian Masa Kini : Inovasi Pupuk dan strategi Pemasaran untuk Petani Milenial”, terdapat 9 program kerja yang dilaksanakan di desa Gumawang. Dalam melaksanakan program kerja Tim KKN 119 melibatkan beberapa pihak antaranya Petani, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), Perangkat Desa, Guru SD, Ibu-ibu PKK serta pihak khans.id sebagai pemateri. Program kerja Yellow Trap memiliki sasaran audiens yaitu para petani di desa Gumawang dan didampingi oleh pihak BPP. Rangkaian kegiatan sosialisasi Yellow Trap dibuka dengan sambutan-sambutan dari pihak Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) serta BPP Pecalungan lalu dilanjutkan dengan sosialisasi penggunaan yellow trap yang dedemonstrasikan oleh Niswatul selaku penanggungjawab program kerja, seperti yang diungkapkan Aviva Wahyu Samtia mahasiswa Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya selaku ketua tim KKN 119.

Niswatul Hamidah, mahasiswa Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UNS Angkatan 2020 sekaligus penanggung jawab program kerja Sosialisasi Yellow Trap sebagai Perangkap Hama Serangga Tanpa Pestisida dan Ramah Lingkungan mengatakan bahwa program kerja kelompok 119 memiliki tema berbasis Petani Milenial yang berfokus pada cara optimalisasi pertanian, hal tersebut didukung dengan kondisi petani di desa Gumawang salah satunya melalui Yellow Trap sebagai perangkap hama serangga dengan botol bekas agar terjangkau dan menggunakan lem tikus sebagai alat perangkap tanpa pestisida.

Dari 9 program kerja kelompok 119, Yellow Trap sendiri merupakan salah satu program kerja utama. Niswatul mengatakan, “kami ingin para Petani Milenial di desa Gumawang juga bisa mengenali dan mengembangkan alat perangkap hama tersebut menjadi salah satu optimalisasi pertanian masa kini tetapi dengan cara sederhana”.

Tim KKN 119 berharap dengan adanya program kerja ini, para petani di Desa Gumawang dapat mengenal lebih banyak lagi alternatif penangkap hama selain pestisida yang mungkin memeiliki dampak negatif kepada lingkungan. Yellow Trap juga diharapkan mampu menekan biaya pestisida sehingga keuntungan yang didapatkan para petani dapat bertambah. Tak hanya itu, program kerja ini juga dapat mempererat hubungan antara masyarakat dengan Balai Penyuluhan Pertanian serta Universitas Sebelas Maret.

Penulis Mahasiswa Kelompok 119 :

(Tim KKN Tematik UNS Kelompok 119, Ketua: Aviva Wahyu Samtia)

  1. Dinda Eka Pramesti (FAPET)
  2. Muhammad Rafdi (FMIPA)
  3. Pramita Handayani (FIB)
  4. Tarisa Maura Safitri (FIB)
  5. Aviva Wahyu Samtia (FIB)
  6. Alfredo Julito Canizio Beto (FEB)
  7. Niswatul Hamidah (FP)
  8. Indra Firmansyah (FT)
  9. Rafinda Rahma Rosyada (FT)

For more information: http://uns.ac.id